Titik Temu
Setiap pagi aku selalu melihat anak itu berjalan kaki menuju sekolahnya. Dengan seragam yang lusuh dan sepatu yang bolong – bolong itulah yang membawa langkahnya untuk menuntut ilmu. Anak itu yang kukenal dengan nama Subandi atau yang akrab dipanggil Andi. Dengan usianya yang baru 11 tahun Andi harus mengalami lika – liku kehidupa yang keras. Kehidupan Andi sebelumnya memang sangat jauh dari keadaannya saat ini, dulunya Andi adalah seorang anak dari salah satu pengusaha meubel yang cukup sukses di kota ini, namun 2 tahun lalu bersamaan dengan krisis moneter yang menimpa Indonesia banyak pengusaha – pengusaha kecil hingga besar yang gulung tikar, hal itu juga yang menimpa keluarga Andi. Sejak saat itu Andi dan keluarganya pindah ke desa ini, desa yang mungkin tidak mereka harapkan sebelumnya. Andi dulunya merupakan siswa Boarding School dengan nilai akademis yang bagus, namun semenjak kematian ayahnya 6 bulan yang lalu semangat Andi untuk sekolah menjadi semakin ciut. Andi merasa kehi