Cerbung : Langkah kaki kecil
hidup ini terlalu kejam baginya. anak seumurnya harus menanggung beban berat dikepalanya.
terlahir sebagai anak dari keluarga yang tidak utuh bukan hal mudah bagi kebanyakan orang. begitupun dengan seorang anak yang kukenal. hidup dengan suasana rumah yang kacau membuat anak itu mau tidak mau menjadi anak yang sedikit berbeda dengan anak lain seusianya. terlatih hidup mandiri dan menjalankan pekerjaannya sendiri membuat anak itu merasasa kesepian. orang tua yang seharusnya melindunginya malah meninggalkan beban yang berat baginya. ibunya yang selalu sibuk mencari uang dan ayahnya yang sibuk dengan minuman kerasnya. pertengkaran bukan hal yang asing dirumah anak itu. hingga suatu saat ia berjanji ingin meninggalkan rumah itu. luka dihati anak itu nampaknya tak mudah terobati meski anak itu selalu berusaha menutupi kesedihannya, aku tahu hatinya sering menangis. hingga tiba hari dimana kedua orangtuanya resmi bercerai entah apa yang harus dilakukan anak itu, terluka karena ditinggalkan atau bahagia karena bebas dari pertengkaran. dan akhirnya anak itu memilih tersenyum, senyum simpul yang entah apa maknanya?. menyangka semuanya telah berakhir dan baik - baik saja ternyata anak itu salah, itulah awal dari penderitaannya. mencoba bertahan menghidupi anak itu, ibunya memilih pergi merantau keluar negeri mengharapkan uang dapat memenuhi kebutuhan hidup. dan sekali lagi seorang ibu yang tak pernah menanyakan bagaimana perasaan anak itu. hidup digubug kecil yang reyot bersama neneknya, anak itu berjuang dan bekerja keras membantu neneknya bertahan hidup meski didalam hatinya ia berkata "aku tidak butuh uang itu, yang aku butuhkan saat ini adalah kamu *ibu". setiap langkah paginya menuju sekolah bersepatu lusuh yang tidak layak lagi ia kenakan, berseragam kekecilan karena tak ada lagi sisa uang yang dapat ia gunakan untuk membeli yang baru anak itu tetap melaju pasti untuk menuntut ilmu sekedar menenangkan hati neneknya bahwa ia baik - baik saja.
diantara langkah kaki kecilnya itu aku melihat doa yang begitu tulus, harapan dan keinginan dari seorang anak yang berfikir apa adanya, hanya permintaan sederhana untuk tetap hidup esok hari.
Komentar
Posting Komentar